Wednesday, April 25, 2012

PTT Oktober 2011

Pertama terlintas dipikiranku sebelum berangkat ke Manokwari-Papua Barat adalah pikiran-pikiran tentang daerah yang sangat primitif, seperti yang ada di tayangan Pengabdian Trans TV. Yah Manokwari,Kabupaten penempatan PTT ku selama satu tahun ke depan. Namun, Kota Manokwari, sangat berbeda jauh dari apa yang aku pikirkan, disini benar-benar kota yang ternyata juga termasuk daerah yang ramai lalu-lintas kendaraan. Dibandingkan Surabaya, yang ibukota Jawa Timur, Manokwari sebagai ibukota Papua-Barat sangatlah jauh bedanya. Kota ini ternyata banyak dihuni oleh para pendatang, aku tidak begitu tahu darimana saja asal tempat mereka sebenarnya. Yang jelas aku jarang sekali melihat orang papua asli berkeliaran di kota ini, dalam perspektif dibanding banyaknya jumlah pendatang. Hari pertama aku dan rombongan dokter PTT lainnya yang sesama dari surabaya, tiba di Bandara Rendani-Manokwari pukul 10.00 WIT, kami menunggu jemputan orang yang dikirim dari dinkes propinsi, sekitar pukul 10.30 WIT kami berlima dijemput menggunakan kijang, yang mengantar kami sampai di hotel Billy Jaya. Wah aku tidak menyangka, ternyata di kota kecil ini terdapat Hotel yang lumayan bagus.Sebelumnya aku akan ceritakan rombonganku siapa saja,aku, anas, aldrich adalah teman satu angkatan di FK Unair surabaya, sedangkan bambang dan randy adalah dari FKG Unair juga, hanya randy yang paling junior diantara kita, dia satu tingkat dibawah kita, yaitu angkatan 2005. Kami tiba di hotel pukul 11.00 WIT, langsung pegawai recepcionist menawarkan kita kunci kamar, untuk mempersilahkan kita istirahat. Aku sama randy satu kamar, sedangkan mereka bertiga 1 kamar yang lokasinya bersebalahan. Kami disini dijadwalkan selama 2 hari untuk orientasi, setelah makan siang, sorenya kami dikumpulkan disuatu ruang, untuk memulai acara pertama yaitu perkenalan sesama dokter PTT lainnya yang berasal dari kabupaten-kabupaten yang berbeda tapi masih propinsi Papua-Barat. Total dari kami berjumlah 35 orang yang tersebar di Kabupaten Manokwari, Sorong, fak-fak, Raja Ampat, dan Teluk Wondama.

Selama 2 hari kami dicekoki materi berkisar tentang persebaran penyakit di Papua-Barat. Peringkat pertama tentu saja malaria, berikutnya TBC, HIV sama Lepra untuk 4 kasus terbanyak disini. Kami Sendiri dari Manokwari ada 8 orang selain aku, 7 orang lainnya yaitu, Mina FK Undip'04, asli orang manokwari keturunan Batak, Laras FK UI'04, asli dari Jakarta, Anas FK Unair'04, asli dari Solo, Mirza FK UNS'04, asli dari Depok, Helvian FK Ukrida'04, asli Jakarta, Santi FK Methodist'03, asli dari medan dan satu lagi baru kita kenal paska orientasi karena tidak ikut orientasi, dokter PTT pindahan raja ampat, Tika FK Unsrat'02, asli dari manokwari juga, keturunan Batak juga. Setelah 2 hari kami orientasi selesai, kami "ditelantarkan" oleh pihak dinkes propinsi, kami disuruh mengurus diri kami sendiri. Akhirnya dengan bantuan temannya mina, kita diantar-antar naik innova mencari kontrakan sementara dikota untuk tempat kita tinggal, mencari dan mencari dari satu kontrakan satu ke kontrakan lain susah menemukan yang pas,walaupun dibantu juga dr.Ferlino yang sudah setahun PTT Manokwari, tapi masih belum ada kecocokan. Akhirnya di penghujung sore, ada seniornya Santi yang sudah PNS disini, menawarkan kontrakan di Reremi Puncak, yang akhirnya kita setuju. Reremi puncak akan aku ceritakan lain waktu.

No comments:

Post a Comment