Aktifitas atau lebih tepatnya disebut "kewajiban" bagi saya ataupun dr.Mirza ketika sudah berada dikota Manokwari. Karena jika saya lagi jadwal dinas dipedalaman yang lamanya 2 minggu tiap bulannya. Otomatis dr.Mirza, yg juga teman dokter PTT serumah kontrakan yang dinas di pedalaman Kebar, harus memback up jaga2 dikota. Karena dokter2 PNS disini sangat sibuk dan lebih mengurusi prakteknya karena ramai, maka mereka sering minta tolong sama kita untuk memback up Jadwal dinasnya mereka terutama yg shift malam hari yang dimulai pukul 21.30-08.00 WIT. Walaupun kita dinasnya di UGD RSUDnya, tapi jika ada pasien gawat atau butuh penjelasan dokter di bangsal, maka kita juga harus bersedia mengunjungi bangsal yang jaraknya sekitar 200 m dari lokasi UGD. Karena, walaupun RSUD Manokwari adalah RS Propinsi, tapi tidak ada dokter yang berdinas dibangsal ketika sore dan malam hari. Kadang ketika banyak pasien di UGD dan ada juga pasien gawat diruangan, kaki adalah organ paling menderita karena harus wira-wiri UGD-Bangsal.
Kebetulan rumah kontrakan kita jaraknya sangat dekat dengan lokasi RS. Kita yang mengontrak di kompleks kontrakan di Jl.Merdeka, berlokasi cukup strategis karena berada di jalur poros jika mau menuju ke kantor pos, pelabuhan atau RSUD ataupun pusat perbelanjaan kota (Hadi atau Orchid Mall.disini disebut Mall untuk ukuran dikota kecil ini.hehe). Kita mengontrak berempat, saya, dr.Mirza, dr.Levina dan drg.Veronica yang kesemuanya dokter PTT. Harga 1 tahun kontrak 15juta/tahun. Karena berempat, jadi alhamdulillah kena 15 juta dibagi 4 orang. Sekian Cerita hari ini karena saya mau jaga (Ditulis ketika lagi dikontrakan sedang menunggu waktu jaga.pukul 20.30 WIT, 21 Oktober 2012)
Sunday, October 21, 2012
Tuesday, June 5, 2012
Apa itu Rheumatoid Arthritis (RA) ?
“Dok, apakah saya sakit rematik, sendi-sendi kaki dan tangan saya sering linu? Terus bentuk jari-jari tangan saya ini kok benjol-benjol apakah karena rematik saya?padahal tiap cek, asam urat saya selalu normal”
Pertanyaan diatas adalah pertanyaan yang sering ditanyakan pasien saya ketika mereka periksa ke saya.
Rematik dalam bahasa medis disebut arthritis (radang sendi). Sedangkan arthritis terbagi menjadi 3 : arthritis gout, rheumatoid arthritis, dan osteoarthritis (OA).
Definisi
suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.
Apa Tanda dan Gejala dari penyakit ini ?
Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala seperti :
a. Nyeri persendian
b. Bengkak (Rheumatoid nodule)
c. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
d. Terbatasnya pergerakan
e. Sendi-sendi terasa panas
f. Demam (pireksia)
g. Anemia (pucat)
h. Berat badan menurun
i. Kekuatan berkurang
j. Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
k. Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
Kriteria Artritis rematoid menurut American Reumatism Association ( ARA ) adalah:
1. Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari ( Morning Stiffness ).
2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu sendi.
3. Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi cairan ) pada salah satu sendi secara terus-menerus sekurang-kurangnya selama 6 minggu.
4. Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi lain.
5. Pembengkakan sendi yang bersifat simetris.
6. Nodul subcutan pada daerah tonjolan tulang didaerah ekstensor.
7. Gambaran foto rontgen yang khas pada arthritis rheumatoid
8. Uji aglutinnasi faktor rheumatoid
9. Pengendapan cairan musin yang jelek
10. Perubahan karakteristik histologik lapisan sinovia
11. gambaran histologik yang khas pada nodul.
Kemungkinan rheumatoid : bila terdapat 3 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 4 minggu. Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
a. Gerakan menjadi terbatas
b. Adanya nyeri tekan
c. Deformitas bertambah pembengkakan
d. Kelemahan
e. Depresi
Pemeriksaan apakah yang diperlukan dalam membantu diagnosa penyakit ini ?
Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan awal ) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasi (perubahan bentuk). Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.
LED : Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h) mungkin kembali normal sewaktu gejala-gejala meningkat. Sebenarnya ada beberapa pemeriksaan lain yang sengaja tidak saya tuliskan disini karena tidak rutin dilakukan pada rumah sakit kebanyakan pada umumnya apalagi dalam skala yang lebih kecil misalnya klinik atau praktek pribadi.
Terus bagaimana menangani penyakit ini?
Penyakit ini belum diketahui pengobatannya. Tujuan utama dalam menangani penyakit ini adalah mengurangi peradangan sendi dan nyeri, memaksimalkan fungsi sendi, dan mencegah kerusakan dan cacat sendi. Penanganan sedini mungkin secara medis sangat penting dalam keberhasilan terapi. Penanganan secara holistik bisa memperbaiki fungsi , menghentikan kerusakan sendi yang bisa diketahui melalui Sinar X, dan mencegah ketidakmampuan kerja akibat penyakit ini. Penanganan optimal adalah melibatkan kombinasi dari obat, istirahat, latihan peregangan sendi, perlindungan sendi, dan edukasi pasien serta keluarga.
Dua golongan obat yang digunakan dalam menangani RA : Obat lini pertama reaksi cepat dan obat lini kedua reaksi lambat. Obat yang termasuk lini pertama, seperti aspirin, piroxicam, diklofenak dan prednison (kortikosteroid), digunakan untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Obat lini kedua reaksi lambat, methotrexate (Rheumatrex, Trexall), dan hydroxychloroquine (Plaquenil), untuk meningkatkan remisi dan mencegah kerusakan sendi secara progresif.
Definisi
suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.
Apa Tanda dan Gejala dari penyakit ini ?
Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala seperti :
a. Nyeri persendian
b. Bengkak (Rheumatoid nodule)
c. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
d. Terbatasnya pergerakan
e. Sendi-sendi terasa panas
f. Demam (pireksia)
g. Anemia (pucat)
h. Berat badan menurun
i. Kekuatan berkurang
j. Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
k. Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
Kriteria Artritis rematoid menurut American Reumatism Association ( ARA ) adalah:
1. Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari ( Morning Stiffness ).
2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu sendi.
3. Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi cairan ) pada salah satu sendi secara terus-menerus sekurang-kurangnya selama 6 minggu.
4. Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi lain.
5. Pembengkakan sendi yang bersifat simetris.
6. Nodul subcutan pada daerah tonjolan tulang didaerah ekstensor.
7. Gambaran foto rontgen yang khas pada arthritis rheumatoid
8. Uji aglutinnasi faktor rheumatoid
9. Pengendapan cairan musin yang jelek
10. Perubahan karakteristik histologik lapisan sinovia
11. gambaran histologik yang khas pada nodul.
Kemungkinan rheumatoid : bila terdapat 3 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 4 minggu. Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :
a. Gerakan menjadi terbatas
b. Adanya nyeri tekan
c. Deformitas bertambah pembengkakan
d. Kelemahan
e. Depresi
Pemeriksaan apakah yang diperlukan dalam membantu diagnosa penyakit ini ?
Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan awal ) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasi (perubahan bentuk). Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.
LED : Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h) mungkin kembali normal sewaktu gejala-gejala meningkat. Sebenarnya ada beberapa pemeriksaan lain yang sengaja tidak saya tuliskan disini karena tidak rutin dilakukan pada rumah sakit kebanyakan pada umumnya apalagi dalam skala yang lebih kecil misalnya klinik atau praktek pribadi.
Terus bagaimana menangani penyakit ini?
Penyakit ini belum diketahui pengobatannya. Tujuan utama dalam menangani penyakit ini adalah mengurangi peradangan sendi dan nyeri, memaksimalkan fungsi sendi, dan mencegah kerusakan dan cacat sendi. Penanganan sedini mungkin secara medis sangat penting dalam keberhasilan terapi. Penanganan secara holistik bisa memperbaiki fungsi , menghentikan kerusakan sendi yang bisa diketahui melalui Sinar X, dan mencegah ketidakmampuan kerja akibat penyakit ini. Penanganan optimal adalah melibatkan kombinasi dari obat, istirahat, latihan peregangan sendi, perlindungan sendi, dan edukasi pasien serta keluarga.
Dua golongan obat yang digunakan dalam menangani RA : Obat lini pertama reaksi cepat dan obat lini kedua reaksi lambat. Obat yang termasuk lini pertama, seperti aspirin, piroxicam, diklofenak dan prednison (kortikosteroid), digunakan untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Obat lini kedua reaksi lambat, methotrexate (Rheumatrex, Trexall), dan hydroxychloroquine (Plaquenil), untuk meningkatkan remisi dan mencegah kerusakan sendi secara progresif.
Tuesday, May 29, 2012
Mengenal Osteoarthritis ( OA ) atau Pengapuran sendi
Saya bahas penyakit ini karena penyakit ini adalah penyakit radang sendi yang paling sering ditemukan dan paling banyak dijumpai pada usia lanjut.
Definisi
Peradangan pada sendi yang disertai kerusakan tulang rawan sendi sehingga menyebabkan gesekan antar sendi.
Apa tanda dan gejala penyakit ini?
Tanda : Biasanya pada bagian kulit luar sendi yang terkena berwarna kemerahan dan bengkak. Gejala : Ditandai dengan kaku dan nyeri pada sendi yang sangat hebat , hangat pada perabaan, dan berbunyi gemeretak ketika sendi tersebut digerakkan.
Sendi mana yang lebih sering terkena?
Yang paling sering terkena adalah sendi besar penopang berat badan yaitu sendi lutut dan sendi panggul, sendi tangan, sendi kaki dan tulang belakang. Pada wanita, lebih sering terkena pada sendi tangan dan lutut. Sedangkan pada pria, lebih sering pada sendi panggul, lutut, dan tulang belakang.
Bagaimana mendiagnosa penyakit ini?
Foto rontgen sederhana sangat membantu dalam menegakkan diagnosa penyakit ini. Tidak pemeriksaan darah apapun yang berperan dalam diagnosa penyakit ini. Pemeriksaan darah hanya untuk mencari penyebab.
Apakah penyebab penyakit ini?
Pada sebagian besar penyakit ini berkaitan dengan usia lanjut, pada pria lebih sering timbul pada usia sebelum 45 tahun, pada wanita lebih sering setelah 55 tahun. Penyebab tersering lainnya yang tidak kalah penting yaitu kegemukan terutama OA lutut, akibat beban tubuh yang terlalu berat. Penyebab lainnya antara lain faktor genetik, trauma berulang pada sendi, diabetes dan penyakit hormonal.
Bagaimana mengobatinya?
Pengobatan ditujukan untuk mengurangi nyeri , radang sendi serta memperbaiki dan mempertahankan fungsi sendi. Bila nyeri tidak ada atau nyeri sangat ringan, antinyeri tidak diperlukan. Namun, jika ada keluhan nyeri, bisa minum paracetamol. Bila didapatkan peradangan sendi dokter akan meresepkan penekan radang misalnya diklofenak, celebrex, atau etodolak. Pada keadaan berat dokter akan menyuntikkan kortikosteroid langsung kedalam sendi yang sakit, namun hal ini tidak boleh sering dilakukan karena dapat merusak sendi. Tindakan lain dapat berupa teknik artrocentesis yaitu mengeluarkan cairan sendi yang berlebihan yang menyebabkan radang. Tindakan lain yang bisa dilakukan yakni mengistirahatkan sendi, mengurangi berat badan pada penderita kegemukan, serta fisoterapi. Pada keadaan sangat berat, bisa dipertimbangkan tindakan operasi penggantian sendi yang sakit dengan sendi buatan. Berikut adalah ilustrasi gambar proses kerusakan sendi.
Peradangan pada sendi yang disertai kerusakan tulang rawan sendi sehingga menyebabkan gesekan antar sendi.
Apa tanda dan gejala penyakit ini?
Tanda : Biasanya pada bagian kulit luar sendi yang terkena berwarna kemerahan dan bengkak. Gejala : Ditandai dengan kaku dan nyeri pada sendi yang sangat hebat , hangat pada perabaan, dan berbunyi gemeretak ketika sendi tersebut digerakkan.
Sendi mana yang lebih sering terkena?
Yang paling sering terkena adalah sendi besar penopang berat badan yaitu sendi lutut dan sendi panggul, sendi tangan, sendi kaki dan tulang belakang. Pada wanita, lebih sering terkena pada sendi tangan dan lutut. Sedangkan pada pria, lebih sering pada sendi panggul, lutut, dan tulang belakang.
Bagaimana mendiagnosa penyakit ini?
Foto rontgen sederhana sangat membantu dalam menegakkan diagnosa penyakit ini. Tidak pemeriksaan darah apapun yang berperan dalam diagnosa penyakit ini. Pemeriksaan darah hanya untuk mencari penyebab.
Apakah penyebab penyakit ini?
Pada sebagian besar penyakit ini berkaitan dengan usia lanjut, pada pria lebih sering timbul pada usia sebelum 45 tahun, pada wanita lebih sering setelah 55 tahun. Penyebab tersering lainnya yang tidak kalah penting yaitu kegemukan terutama OA lutut, akibat beban tubuh yang terlalu berat. Penyebab lainnya antara lain faktor genetik, trauma berulang pada sendi, diabetes dan penyakit hormonal.
Bagaimana mengobatinya?
Pengobatan ditujukan untuk mengurangi nyeri , radang sendi serta memperbaiki dan mempertahankan fungsi sendi. Bila nyeri tidak ada atau nyeri sangat ringan, antinyeri tidak diperlukan. Namun, jika ada keluhan nyeri, bisa minum paracetamol. Bila didapatkan peradangan sendi dokter akan meresepkan penekan radang misalnya diklofenak, celebrex, atau etodolak. Pada keadaan berat dokter akan menyuntikkan kortikosteroid langsung kedalam sendi yang sakit, namun hal ini tidak boleh sering dilakukan karena dapat merusak sendi. Tindakan lain dapat berupa teknik artrocentesis yaitu mengeluarkan cairan sendi yang berlebihan yang menyebabkan radang. Tindakan lain yang bisa dilakukan yakni mengistirahatkan sendi, mengurangi berat badan pada penderita kegemukan, serta fisoterapi. Pada keadaan sangat berat, bisa dipertimbangkan tindakan operasi penggantian sendi yang sakit dengan sendi buatan. Berikut adalah ilustrasi gambar proses kerusakan sendi.
Bank ke bank, Pegadaian ke pegadaian di Manokwari yang panas nan menyengat
Bismillahirrahmanirrahim,,
Di suatu selasa pagi, saya mulai dengan shalat shubuh berjama'ah di Masjid Burasi, kemudian sambil menunggu pukul 09.00 saya baca-baca Al-Qur'an di Kosan. Ternyata mata saya terlalu manja untuk dapat menahan kantuk, dan akhirnya sayapun tertidur. Bangun-bangun jam sudah menunjukkan pukul 10 lewat, saya segera mandi dan bergegas melakukan kebiasaan shalat dhuha 6 raka'at, dan kali ini saya menambahkan 2 raka'at shalat hajad. Saya berdo'a kepada Allah SWT, agar urusan saya hari ini dimudahkan oleh-Nya. Tepat pukul 10.30, saya langsung tancap gas motor untuk pergi mencari sarapan, seperti pagi-pagi sebelumnya tempat favorit sarapan saya di jalan amban, suatu warung makan depan kampus terbaiknya manokwari,yaitu UNIPA. Karena makan saya cepat( sangat tidak sesuai dengan cara makan yang diajarkan Rasululullah ), jam 10.45 saya sudah meluncur ke Kantor Dinas Kesehatan Manokwari untuk menunaikan janji bahwa saya akan ditemani oleh Pak Riyanto, Pengelola Gaji PTT Dinkes untuk pergi mengurus peninggalan-peninggalan Alm.Ferlino Rasyid. Almarhum adalah seorang dokter PTT Manokwari, yang meninggal akibat kecelakaan maut di Tikungan Pantai Dosa, Arfai, Manokwari, Papua Barat. Dari informasi yang tersiar, almarhum mengalami kecelakaan naas tersebut dalam perjalanan dinas menuju ke tempat tugas dengan mengendarai motor dan ditabrak seorang pengendara mabuk dari arah yang berlawanan dengan memakan jalur yang dilewati almarhum. Kejadian yang begitu cepat ini, terjadi pada tanggal 19 mei 2012 pukul 08.30 WIT. Diduga Almarhum meninggal seketika di TKP, karena sewaktu diantar ke RSUD Manokwari pada pukul 9 pagi lewat, almarhum sudah dalam kondisi tak bernyawa lagi, sedangkan pelakunya di tangani di UGD karena kondisinya juga kritis. Selang 4 jam kemudian, sebelum jenazah di shalatkan setelah sebelumnya dimandikan terlebih dahulu, terdengar kabar dari UGD bahwa pelaku yang merupakan orang papua asli,keturunan Biak ini, juga akhirnya meninggal.
Peninggalan-peninggalan yang sedang kami urus antara lain berupa tabungan-tabungan dan simpanan investasi emas yang saya dengar dari seorang teman kuliahnya dulu disimpan dipegadaian. Perjalanan kami mulai pukul 12.30 WIT, karena kami harus melaksanakan shalat Dhuhur berjama'ah di Masjid Fasharkan, Sanggeng. Kami mulai mendatangi bank yang terdekat dengan masjid tempat kami shalat, yaitu Bank Mandiri di Sanggeng, setelah kami masuk tidak menunggu lama kami dipersilahkan berbicara dengan salah seoarang Customer Service(CS) nya,kami mulai menerangkan maksud kedatangan kami. Alhamdulillah, Bapak yang melayani kami cukup welcome, setelah kami menunjukkan dokumen penguat, berupa surat kematian dari RSUD dan surat penugasan dari dinas kesehatan yang dikemas secara resmi. Namun, lagi-lagi birokrasi yang membuat kita tidak bisa mendapatkan informasi mengenai apakah almarhum punya rekening tabungan di Bank Mandiri tersebut. Jadi kita diminta meninggalkan dokumen-dokumen tersebut, untuk di disposisikan kepada manajer. Dan akan di kasih balasan besok paginya, bahwa apakah almarhum punya rekening tabungan atau tidak?, karena kami belum mengunjungi bank yang lain dan pegadaian, maka kami memutuskan untuk tidak menyerahkan dokumen-dokumen tersebut. Alhasil Mandiri masih belum ada informasi apakah almarhum punya tabungan disana atau tidak?. Kemudian kami mendatangi BRI yang berlokasi sebelahnya, tepat sebelah utaranya, kita langsung di sambut pak Agus yang merupakan perantara penerima gaji dokter ptt pusat dari pemerintah pusat. Pak Agus, segera mengecek dan langsung memberitahukan bahwa gaji terakhir almarhum masuk pada bulan april. Pak Rianto meminta beliau untuk segera memblokir rekening tersebut, diharapkan setelah penerimaan gaji terakhirnya yaitu bulan mei, akan dicairkan dan segera bisa ditransferkan ke keluarga almarhum.
Kami lanjutkan perjalanan ke Bank Danamon, setelah di periksa di komputer oleh mbak CS nya, tidak ada nama almarhum. Berarti almarhum bukan merupakan nasabah bank tersebut. Perjalanan kita lanjutkan ke Pegadaian Pusat di Jl. Borobudur, tepat pukul 13.45, kami menanyakan ke tellernya, ternyata benar almarhum pernah menyimpan emas disana dan sudah lunas dibayarkan. Diberitahukan juga, bahwa almarhum juga membeli emas di pegadaian unit di Jl.Kampung Makasar, alhamdulillah pegawai-pegawainya sama dengan di pegawai pegadaian pusat, mereka sangat welcome dan informatif. Diberitahukan bahwa almarhum juga memang membeli emas di pegadaian tersebut. Bahkan, pegawai dan sekuritinya sangat mengenal pribadi almarhum, diceritakan mereka bahwa almarhum sudah mengirim beberapa emasnya ke kampung halamannya dan punya kebiasaan menaruh emas di dalam ranselnya. Cerita seorang sekuritinya, bahwa dia pernah dikasih resep obat asam urat oleh almarhum. Almarhum berjanji jika ke pegadaian situ lagi, sekuriti tersebut dibawakan obat asam uratnya. Cerita memilukan yang aku dengar dari para penilaian pegawai pegadaian yang mengenal almarhum,bahwa almarhum adalah sosok yang detail dan pintar dalam mengamankan hartanya.
Besok, inshaAllah saya akan mendatangi bank Mandiri kembali untuk mencari informasi lebih detail lagi mengenai apakah almarhum menjadi nasabah di bank tersebut. Dan ke pegadaian unit satu lagi untuk menanyakan jumlah emas yang dimiliki almarhum. Maksud dan tujuan saya semata-mata hanya untuk penyampaian informasi kepada keluarga yang ditinggalkan, apakah sesuai harta yang ditinggalkan almarhum dan yang diketahui keluarganya.Karena perjalanan hari ini berakhir pukul 15.00 WIT dimana Bank dan Pegadaian sudah tutup, ditambah dengan kondisi fisik kami yang mulai lelah seperti cacing kepanasan..hehe
"Adapun orang yang menafkahkan (hartanya dijalan Allah )dan bertakwa, Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah (kesuksesan).” (QS. Al-Lail (92): 5-7)
Di suatu selasa pagi, saya mulai dengan shalat shubuh berjama'ah di Masjid Burasi, kemudian sambil menunggu pukul 09.00 saya baca-baca Al-Qur'an di Kosan. Ternyata mata saya terlalu manja untuk dapat menahan kantuk, dan akhirnya sayapun tertidur. Bangun-bangun jam sudah menunjukkan pukul 10 lewat, saya segera mandi dan bergegas melakukan kebiasaan shalat dhuha 6 raka'at, dan kali ini saya menambahkan 2 raka'at shalat hajad. Saya berdo'a kepada Allah SWT, agar urusan saya hari ini dimudahkan oleh-Nya. Tepat pukul 10.30, saya langsung tancap gas motor untuk pergi mencari sarapan, seperti pagi-pagi sebelumnya tempat favorit sarapan saya di jalan amban, suatu warung makan depan kampus terbaiknya manokwari,yaitu UNIPA. Karena makan saya cepat( sangat tidak sesuai dengan cara makan yang diajarkan Rasululullah ), jam 10.45 saya sudah meluncur ke Kantor Dinas Kesehatan Manokwari untuk menunaikan janji bahwa saya akan ditemani oleh Pak Riyanto, Pengelola Gaji PTT Dinkes untuk pergi mengurus peninggalan-peninggalan Alm.Ferlino Rasyid. Almarhum adalah seorang dokter PTT Manokwari, yang meninggal akibat kecelakaan maut di Tikungan Pantai Dosa, Arfai, Manokwari, Papua Barat. Dari informasi yang tersiar, almarhum mengalami kecelakaan naas tersebut dalam perjalanan dinas menuju ke tempat tugas dengan mengendarai motor dan ditabrak seorang pengendara mabuk dari arah yang berlawanan dengan memakan jalur yang dilewati almarhum. Kejadian yang begitu cepat ini, terjadi pada tanggal 19 mei 2012 pukul 08.30 WIT. Diduga Almarhum meninggal seketika di TKP, karena sewaktu diantar ke RSUD Manokwari pada pukul 9 pagi lewat, almarhum sudah dalam kondisi tak bernyawa lagi, sedangkan pelakunya di tangani di UGD karena kondisinya juga kritis. Selang 4 jam kemudian, sebelum jenazah di shalatkan setelah sebelumnya dimandikan terlebih dahulu, terdengar kabar dari UGD bahwa pelaku yang merupakan orang papua asli,keturunan Biak ini, juga akhirnya meninggal.
Peninggalan-peninggalan yang sedang kami urus antara lain berupa tabungan-tabungan dan simpanan investasi emas yang saya dengar dari seorang teman kuliahnya dulu disimpan dipegadaian. Perjalanan kami mulai pukul 12.30 WIT, karena kami harus melaksanakan shalat Dhuhur berjama'ah di Masjid Fasharkan, Sanggeng. Kami mulai mendatangi bank yang terdekat dengan masjid tempat kami shalat, yaitu Bank Mandiri di Sanggeng, setelah kami masuk tidak menunggu lama kami dipersilahkan berbicara dengan salah seoarang Customer Service(CS) nya,kami mulai menerangkan maksud kedatangan kami. Alhamdulillah, Bapak yang melayani kami cukup welcome, setelah kami menunjukkan dokumen penguat, berupa surat kematian dari RSUD dan surat penugasan dari dinas kesehatan yang dikemas secara resmi. Namun, lagi-lagi birokrasi yang membuat kita tidak bisa mendapatkan informasi mengenai apakah almarhum punya rekening tabungan di Bank Mandiri tersebut. Jadi kita diminta meninggalkan dokumen-dokumen tersebut, untuk di disposisikan kepada manajer. Dan akan di kasih balasan besok paginya, bahwa apakah almarhum punya rekening tabungan atau tidak?, karena kami belum mengunjungi bank yang lain dan pegadaian, maka kami memutuskan untuk tidak menyerahkan dokumen-dokumen tersebut. Alhasil Mandiri masih belum ada informasi apakah almarhum punya tabungan disana atau tidak?. Kemudian kami mendatangi BRI yang berlokasi sebelahnya, tepat sebelah utaranya, kita langsung di sambut pak Agus yang merupakan perantara penerima gaji dokter ptt pusat dari pemerintah pusat. Pak Agus, segera mengecek dan langsung memberitahukan bahwa gaji terakhir almarhum masuk pada bulan april. Pak Rianto meminta beliau untuk segera memblokir rekening tersebut, diharapkan setelah penerimaan gaji terakhirnya yaitu bulan mei, akan dicairkan dan segera bisa ditransferkan ke keluarga almarhum.
Kami lanjutkan perjalanan ke Bank Danamon, setelah di periksa di komputer oleh mbak CS nya, tidak ada nama almarhum. Berarti almarhum bukan merupakan nasabah bank tersebut. Perjalanan kita lanjutkan ke Pegadaian Pusat di Jl. Borobudur, tepat pukul 13.45, kami menanyakan ke tellernya, ternyata benar almarhum pernah menyimpan emas disana dan sudah lunas dibayarkan. Diberitahukan juga, bahwa almarhum juga membeli emas di pegadaian unit di Jl.Kampung Makasar, alhamdulillah pegawai-pegawainya sama dengan di pegawai pegadaian pusat, mereka sangat welcome dan informatif. Diberitahukan bahwa almarhum juga memang membeli emas di pegadaian tersebut. Bahkan, pegawai dan sekuritinya sangat mengenal pribadi almarhum, diceritakan mereka bahwa almarhum sudah mengirim beberapa emasnya ke kampung halamannya dan punya kebiasaan menaruh emas di dalam ranselnya. Cerita seorang sekuritinya, bahwa dia pernah dikasih resep obat asam urat oleh almarhum. Almarhum berjanji jika ke pegadaian situ lagi, sekuriti tersebut dibawakan obat asam uratnya. Cerita memilukan yang aku dengar dari para penilaian pegawai pegadaian yang mengenal almarhum,bahwa almarhum adalah sosok yang detail dan pintar dalam mengamankan hartanya.
Besok, inshaAllah saya akan mendatangi bank Mandiri kembali untuk mencari informasi lebih detail lagi mengenai apakah almarhum menjadi nasabah di bank tersebut. Dan ke pegadaian unit satu lagi untuk menanyakan jumlah emas yang dimiliki almarhum. Maksud dan tujuan saya semata-mata hanya untuk penyampaian informasi kepada keluarga yang ditinggalkan, apakah sesuai harta yang ditinggalkan almarhum dan yang diketahui keluarganya.Karena perjalanan hari ini berakhir pukul 15.00 WIT dimana Bank dan Pegadaian sudah tutup, ditambah dengan kondisi fisik kami yang mulai lelah seperti cacing kepanasan..hehe
"Adapun orang yang menafkahkan (hartanya dijalan Allah )dan bertakwa, Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah (kesuksesan).” (QS. Al-Lail (92): 5-7)
Wednesday, April 25, 2012
PTT Oktober 2011
Pertama terlintas dipikiranku sebelum berangkat ke Manokwari-Papua Barat adalah pikiran-pikiran tentang daerah yang sangat primitif, seperti yang ada di tayangan Pengabdian Trans TV. Yah Manokwari,Kabupaten penempatan PTT ku selama satu tahun ke depan. Namun, Kota Manokwari, sangat berbeda jauh dari apa yang aku pikirkan, disini benar-benar kota yang ternyata juga termasuk daerah yang ramai lalu-lintas kendaraan. Dibandingkan Surabaya, yang ibukota Jawa Timur, Manokwari sebagai ibukota Papua-Barat sangatlah jauh bedanya. Kota ini ternyata banyak dihuni oleh para pendatang, aku tidak begitu tahu darimana saja asal tempat mereka sebenarnya. Yang jelas aku jarang sekali melihat orang papua asli berkeliaran di kota ini, dalam perspektif dibanding banyaknya jumlah pendatang. Hari pertama aku dan rombongan dokter PTT lainnya yang sesama dari surabaya, tiba di Bandara Rendani-Manokwari pukul 10.00 WIT, kami menunggu jemputan orang yang dikirim dari dinkes propinsi, sekitar pukul 10.30 WIT kami berlima dijemput menggunakan kijang, yang mengantar kami sampai di hotel Billy Jaya. Wah aku tidak menyangka, ternyata di kota kecil ini terdapat Hotel yang lumayan bagus.Sebelumnya aku akan ceritakan rombonganku siapa saja,aku, anas, aldrich adalah teman satu angkatan di FK Unair surabaya, sedangkan bambang dan randy adalah dari FKG Unair juga, hanya randy yang paling junior diantara kita, dia satu tingkat dibawah kita, yaitu angkatan 2005. Kami tiba di hotel pukul 11.00 WIT, langsung pegawai recepcionist menawarkan kita kunci kamar, untuk mempersilahkan kita istirahat. Aku sama randy satu kamar, sedangkan mereka bertiga 1 kamar yang lokasinya bersebalahan. Kami disini dijadwalkan selama 2 hari untuk orientasi, setelah makan siang, sorenya kami dikumpulkan disuatu ruang, untuk memulai acara pertama yaitu perkenalan sesama dokter PTT lainnya yang berasal dari kabupaten-kabupaten yang berbeda tapi masih propinsi Papua-Barat. Total dari kami berjumlah 35 orang yang tersebar di Kabupaten Manokwari, Sorong, fak-fak, Raja Ampat, dan Teluk Wondama.
Selama 2 hari kami dicekoki materi berkisar tentang persebaran penyakit di Papua-Barat. Peringkat pertama tentu saja malaria, berikutnya TBC, HIV sama Lepra untuk 4 kasus terbanyak disini. Kami Sendiri dari Manokwari ada 8 orang selain aku, 7 orang lainnya yaitu, Mina FK Undip'04, asli orang manokwari keturunan Batak, Laras FK UI'04, asli dari Jakarta, Anas FK Unair'04, asli dari Solo, Mirza FK UNS'04, asli dari Depok, Helvian FK Ukrida'04, asli Jakarta, Santi FK Methodist'03, asli dari medan dan satu lagi baru kita kenal paska orientasi karena tidak ikut orientasi, dokter PTT pindahan raja ampat, Tika FK Unsrat'02, asli dari manokwari juga, keturunan Batak juga. Setelah 2 hari kami orientasi selesai, kami "ditelantarkan" oleh pihak dinkes propinsi, kami disuruh mengurus diri kami sendiri. Akhirnya dengan bantuan temannya mina, kita diantar-antar naik innova mencari kontrakan sementara dikota untuk tempat kita tinggal, mencari dan mencari dari satu kontrakan satu ke kontrakan lain susah menemukan yang pas,walaupun dibantu juga dr.Ferlino yang sudah setahun PTT Manokwari, tapi masih belum ada kecocokan. Akhirnya di penghujung sore, ada seniornya Santi yang sudah PNS disini, menawarkan kontrakan di Reremi Puncak, yang akhirnya kita setuju. Reremi puncak akan aku ceritakan lain waktu.
Selama 2 hari kami dicekoki materi berkisar tentang persebaran penyakit di Papua-Barat. Peringkat pertama tentu saja malaria, berikutnya TBC, HIV sama Lepra untuk 4 kasus terbanyak disini. Kami Sendiri dari Manokwari ada 8 orang selain aku, 7 orang lainnya yaitu, Mina FK Undip'04, asli orang manokwari keturunan Batak, Laras FK UI'04, asli dari Jakarta, Anas FK Unair'04, asli dari Solo, Mirza FK UNS'04, asli dari Depok, Helvian FK Ukrida'04, asli Jakarta, Santi FK Methodist'03, asli dari medan dan satu lagi baru kita kenal paska orientasi karena tidak ikut orientasi, dokter PTT pindahan raja ampat, Tika FK Unsrat'02, asli dari manokwari juga, keturunan Batak juga. Setelah 2 hari kami orientasi selesai, kami "ditelantarkan" oleh pihak dinkes propinsi, kami disuruh mengurus diri kami sendiri. Akhirnya dengan bantuan temannya mina, kita diantar-antar naik innova mencari kontrakan sementara dikota untuk tempat kita tinggal, mencari dan mencari dari satu kontrakan satu ke kontrakan lain susah menemukan yang pas,walaupun dibantu juga dr.Ferlino yang sudah setahun PTT Manokwari, tapi masih belum ada kecocokan. Akhirnya di penghujung sore, ada seniornya Santi yang sudah PNS disini, menawarkan kontrakan di Reremi Puncak, yang akhirnya kita setuju. Reremi puncak akan aku ceritakan lain waktu.
Wednesday, April 4, 2012
Kontrakan Baru
Di suatu kamis pagi, hari ini sudah saya niatkan untuk memulai pagi ini dengan kebiasaan yang baru saya bangun,yaitu puasa senin-kamis. Alarm adzan shubuh berbunyi, saya bangun, saya lihat jam masih jam 4(saya tidak sepenuhnya sadar),karena saya haus saya minum dan meniatkan diri untuk berpuasa. Karena di Manokwari, shubuh adzannya jam 04.55 WIT, maka jam segitu saya masih anggap belum waktu syuruq. Setelah saya minum saya lihat jam lagi ternyata sudah jam 5 lewat,,dengan niat yang sudah ada dari awal, saya lanjutkan puasa hari ini. Dengan mata masih berat untuk melaksanakan shalat, saya tertidur dan terbangun lagi jam 07.30 WIT, saya segera ambil air wudhu dan melaksanakan shalat shubuh. Ini adalah salah satu sifat buruk saya, saya selalu kesulitan untuk shalat shubuh tepat waktu. Bangun pagi adalah hal yang sangat sulit bagi saya. Semoga saya segera bisa menghilangkan kebiasaan buruk ini. Alhamdulillah, kebiasaan shalat dhuha cukup membantu saya dalam memulai aktivitas pagi dengan hal-hal yang bermanfaat,misalnya membaca al-qur'an,tidak tidur lagi setelah bangun(parah sekali kebiasaan saya ini). Shalat dhuha biasanya saya laksanakan antara jam 09.00-11.00 WIT. Alhamdulillah ini kamis pertama di kontrakan baru yang disini ada fasilitas internet yang super cepat makanya saya bisa menulis coretan-coretan kecil ini. Semoga saya bisa konsisten menulis yang lebih bisa menarik untuk dibaca :)
Sunday, March 4, 2012
Mengenal Investasi Property
Dua Tujuan Investasi di Properti, Cash Flow dan Capital Appreciation
Salah satu alternatif investasi yang sudah terbukti sepanjang sejarah adalah property atau real estate. Ketika saya kuliah di tahun 1994-1998 aku punya seorang teman yang orangtuanya punya usaha kos-kos an. Tidak tau persis berapa jumlah kamar di tempat kos-kosan itu, namun Nampak kos-kosan itu cukup baik di kelola. Sebagian besar yang tinggal di situ adalah mahasiswa UPH (Universitas Pelita Harapan) dan sepertinya ada beberapa karyawan muda. Aku tidak tau persis apa kerjaan mereka, yang aku tau hanya mereka punya usaha kos-kos an. Dan sepengetahuanku, keluarga ini termasuk keluarga yang cukup berada di lingkungan kami.
Sekarang aku baru sadar, bahwa ternyata mereka berinvestasi property dengan tujuan Cash Flow. Setiap bulan mereka akan mendapatkan uang dari sewa kos-kos an itu. Coba bayangkan kalau di rumah itu ada 10 kamar (waktu itu aku ingat rumahnya tingkat dan di belakang cukup besar), dan setiap kamar membayar Rp 500,000,- saja. Maka dalam sebulan akan menghasilkan Rp. 5 juta
dikurangin biaya operasional misalnya Rp 500,000,- maka penghasilan bersih adalah Rp. 4.5 juta rupiah. Nah ini yang di sebut dengan Cash Flow. Setiap bulan mereka akan terima Rp 4.5 juta rupiah, dalam setahun Rp 54 juta rupiah. Biasanya harga akan terus naik dan berarti penghasilan juga akan naik setiap tahun, misalnya dari Rp 500,000,- per kamar menjadi Rp 1 juta per kamar dalam beberapa tahun, maka penghasilannya pun juga akan naik.
Berbeda dengan sebut saja Mr. J, yang aku kenal lewat salah satu seminar property. Mr. J membagikan pengalamannya tentang inveasti di property. Mr J biasanya membeli property (apartemen) yang baru di lauching atau di pasarkan. Dengan modal 10-20% dari harga apartemen, Mr J membeli apartemen pilihannya. Beruntung di Negara Mr J ini ada, ada kemungkinan bahwa pembeli hanya perlu membayar uang muka dan tidak akan membayar angsuran atau bunga dari pinjaman bank sampai apartemen ini jadi. Nah biasanya di
butuhkan 2-3 tahun untuk membangun apartemen tersebut. Ketika apartemen sudah mau jadi, biasanya harga akan naik, bahakn harga bisa naik cukup significant di saat saat apartemen mau jadi. Ambil contoh saja, untuk apartemen dengan harga 500 juta misalanya, Mr J harus membayar 50 – 100 juta sebagai uang muka dan setelah itu tidak perlu membayar lagi sampai apartemen jadi. Namun ketika 2 atau 3 tahun lagi apartemen itu jadi harga sudah menjadi naik misalnya 650 juta. Maka si Mr J ini akan menjual apartemen itu. Dengan bermodal 50 – 100 juta Mr J akan mengantongi keuntungan (650 – 500) = 150 juta atau kalau di persentasekan, 150%-300% dalam 2
atau 3 tahun. Sekarang aku baru itu itu yang namanya membeli property untuk tujuan capital gain. Demikian seterusnya Mr J ini menjadi seorang investor yang cukup handal di bidang properti
Nah, dari cerita cerita itu, palign tidak ada 2 tujuan orang berinvestasi di property: Cash Flow dan Capital Appreciation. Bisa juga tujuannya merupakan kombinasi dari keduanya, namun biasanya jarang seperti itu, biasanya orang akan berfokus pada satu tujuan
Sumber : http://www.investasio.com/?p=80
Salah satu alternatif investasi yang sudah terbukti sepanjang sejarah adalah property atau real estate. Ketika saya kuliah di tahun 1994-1998 aku punya seorang teman yang orangtuanya punya usaha kos-kos an. Tidak tau persis berapa jumlah kamar di tempat kos-kosan itu, namun Nampak kos-kosan itu cukup baik di kelola. Sebagian besar yang tinggal di situ adalah mahasiswa UPH (Universitas Pelita Harapan) dan sepertinya ada beberapa karyawan muda. Aku tidak tau persis apa kerjaan mereka, yang aku tau hanya mereka punya usaha kos-kos an. Dan sepengetahuanku, keluarga ini termasuk keluarga yang cukup berada di lingkungan kami.
Sekarang aku baru sadar, bahwa ternyata mereka berinvestasi property dengan tujuan Cash Flow. Setiap bulan mereka akan mendapatkan uang dari sewa kos-kos an itu. Coba bayangkan kalau di rumah itu ada 10 kamar (waktu itu aku ingat rumahnya tingkat dan di belakang cukup besar), dan setiap kamar membayar Rp 500,000,- saja. Maka dalam sebulan akan menghasilkan Rp. 5 juta
dikurangin biaya operasional misalnya Rp 500,000,- maka penghasilan bersih adalah Rp. 4.5 juta rupiah. Nah ini yang di sebut dengan Cash Flow. Setiap bulan mereka akan terima Rp 4.5 juta rupiah, dalam setahun Rp 54 juta rupiah. Biasanya harga akan terus naik dan berarti penghasilan juga akan naik setiap tahun, misalnya dari Rp 500,000,- per kamar menjadi Rp 1 juta per kamar dalam beberapa tahun, maka penghasilannya pun juga akan naik.
Berbeda dengan sebut saja Mr. J, yang aku kenal lewat salah satu seminar property. Mr. J membagikan pengalamannya tentang inveasti di property. Mr J biasanya membeli property (apartemen) yang baru di lauching atau di pasarkan. Dengan modal 10-20% dari harga apartemen, Mr J membeli apartemen pilihannya. Beruntung di Negara Mr J ini ada, ada kemungkinan bahwa pembeli hanya perlu membayar uang muka dan tidak akan membayar angsuran atau bunga dari pinjaman bank sampai apartemen ini jadi. Nah biasanya di
butuhkan 2-3 tahun untuk membangun apartemen tersebut. Ketika apartemen sudah mau jadi, biasanya harga akan naik, bahakn harga bisa naik cukup significant di saat saat apartemen mau jadi. Ambil contoh saja, untuk apartemen dengan harga 500 juta misalanya, Mr J harus membayar 50 – 100 juta sebagai uang muka dan setelah itu tidak perlu membayar lagi sampai apartemen jadi. Namun ketika 2 atau 3 tahun lagi apartemen itu jadi harga sudah menjadi naik misalnya 650 juta. Maka si Mr J ini akan menjual apartemen itu. Dengan bermodal 50 – 100 juta Mr J akan mengantongi keuntungan (650 – 500) = 150 juta atau kalau di persentasekan, 150%-300% dalam 2
atau 3 tahun. Sekarang aku baru itu itu yang namanya membeli property untuk tujuan capital gain. Demikian seterusnya Mr J ini menjadi seorang investor yang cukup handal di bidang properti
Nah, dari cerita cerita itu, palign tidak ada 2 tujuan orang berinvestasi di property: Cash Flow dan Capital Appreciation. Bisa juga tujuannya merupakan kombinasi dari keduanya, namun biasanya jarang seperti itu, biasanya orang akan berfokus pada satu tujuan
Sumber : http://www.investasio.com/?p=80
Beasiswa BK
Bismillahirrahmanirrahim.
Saya mencoba menuliskan kembali hasil pembicaraan antara saya,teman saya mirza,dan dr.Nurma.Kebetulan pada saat ini saya berstatus sebagai dokter ptt di manokwari-papua barat.Saya bersama mirza,dokter ptt manokwari juga,bermaksud mencari informasi mengenai beasiswa BK di Dinas Kesehatan Propinsi,dengan menemui dr.Nurma selaku penanggung jawab pengembangan SDM.Ternyata kebijakan beasiswa BK yang selama ini kita tahu bahwa kalo pengabdian N tahun(N=masa studi pendidikan spesialis)untuk indonesia timur(papua) atau 2N untuk indonesia barat sudah tidak berlaku lagi,karena muncul kebijakan baru yaitu bahwa dokter ptt/pns yang mendapatkan beasiswa BK akan mengabdi seumur hidup ke daerah yang mengusulkan beasiswa tersebut.andai ternyata dokter spesialis tersebut kebutuhannya telah ada di daerah tempat kembali,maka dokter tersebut harus mau ditempatkan selama N didaerah indonesia timur atau selama 2N diindonesia barat yang membutuhkan tenaga dokter spesialis tersebut.setelah itu dokter spesialis tersebut harus kembali ke daerah asal yang memberikan rekomendasi beasiswa.
Monggo Sms saya kalau mau informasi tentang BK di 085645221520 atau add pin saya di 27C44582....Matur Nuwun
Saya mencoba menuliskan kembali hasil pembicaraan antara saya,teman saya mirza,dan dr.Nurma.Kebetulan pada saat ini saya berstatus sebagai dokter ptt di manokwari-papua barat.Saya bersama mirza,dokter ptt manokwari juga,bermaksud mencari informasi mengenai beasiswa BK di Dinas Kesehatan Propinsi,dengan menemui dr.Nurma selaku penanggung jawab pengembangan SDM.Ternyata kebijakan beasiswa BK yang selama ini kita tahu bahwa kalo pengabdian N tahun(N=masa studi pendidikan spesialis)untuk indonesia timur(papua) atau 2N untuk indonesia barat sudah tidak berlaku lagi,karena muncul kebijakan baru yaitu bahwa dokter ptt/pns yang mendapatkan beasiswa BK akan mengabdi seumur hidup ke daerah yang mengusulkan beasiswa tersebut.andai ternyata dokter spesialis tersebut kebutuhannya telah ada di daerah tempat kembali,maka dokter tersebut harus mau ditempatkan selama N didaerah indonesia timur atau selama 2N diindonesia barat yang membutuhkan tenaga dokter spesialis tersebut.setelah itu dokter spesialis tersebut harus kembali ke daerah asal yang memberikan rekomendasi beasiswa.
Monggo Sms saya kalau mau informasi tentang BK di 085645221520 atau add pin saya di 27C44582....Matur Nuwun
Subscribe to:
Posts (Atom)