Tuesday, June 5, 2012

Apa itu Rheumatoid Arthritis (RA) ?

“Dok, apakah saya sakit rematik, sendi-sendi kaki dan tangan saya sering linu? Terus bentuk jari-jari tangan saya ini kok benjol-benjol apakah karena rematik saya?padahal tiap cek, asam urat saya selalu normal” Pertanyaan diatas adalah pertanyaan yang sering ditanyakan pasien saya ketika mereka periksa ke saya. Rematik dalam bahasa medis disebut arthritis (radang sendi). Sedangkan arthritis terbagi menjadi 3 : arthritis gout, rheumatoid arthritis, dan osteoarthritis (OA).



Definisi

suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.

Apa Tanda dan Gejala dari penyakit ini ?

Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala seperti :

a. Nyeri persendian

b. Bengkak (Rheumatoid nodule)

c. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari

d. Terbatasnya pergerakan

e. Sendi-sendi terasa panas

f. Demam (pireksia)

g. Anemia (pucat)

h. Berat badan menurun

i. Kekuatan berkurang

j. Tampak warna kemerahan di sekitar sendi

k. Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal

Kriteria Artritis rematoid menurut American Reumatism Association ( ARA ) adalah:

1. Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari ( Morning Stiffness ).

2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu sendi.

3. Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi cairan ) pada salah satu sendi secara terus-menerus sekurang-kurangnya selama 6 minggu.

4. Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi lain.

5. Pembengkakan sendi yang bersifat simetris.

6. Nodul subcutan pada daerah tonjolan tulang didaerah ekstensor.

7. Gambaran foto rontgen yang khas pada arthritis rheumatoid

8. Uji aglutinnasi faktor rheumatoid

9. Pengendapan cairan musin yang jelek

10. Perubahan karakteristik histologik lapisan sinovia

11. gambaran histologik yang khas pada nodul.

Kemungkinan rheumatoid : bila terdapat 3 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 4 minggu. Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :

a. Gerakan menjadi terbatas

b. Adanya nyeri tekan

c. Deformitas bertambah pembengkakan

d. Kelemahan

e. Depresi

Pemeriksaan apakah yang diperlukan dalam membantu diagnosa penyakit ini ?

Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan awal ) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasi (perubahan bentuk). Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.

LED : Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h) mungkin kembali normal sewaktu gejala-gejala meningkat. Sebenarnya ada beberapa pemeriksaan lain yang sengaja tidak saya tuliskan disini karena tidak rutin dilakukan pada rumah sakit kebanyakan pada umumnya apalagi dalam skala yang lebih kecil misalnya klinik atau praktek pribadi.

Terus bagaimana menangani penyakit ini?

Penyakit ini belum diketahui pengobatannya. Tujuan utama dalam menangani penyakit ini adalah mengurangi peradangan sendi dan nyeri, memaksimalkan fungsi sendi, dan mencegah kerusakan dan cacat sendi. Penanganan sedini mungkin secara medis sangat penting dalam keberhasilan terapi. Penanganan secara holistik bisa memperbaiki fungsi , menghentikan kerusakan sendi yang bisa diketahui melalui Sinar X, dan mencegah ketidakmampuan kerja akibat penyakit ini. Penanganan optimal adalah melibatkan kombinasi dari obat, istirahat, latihan peregangan sendi, perlindungan sendi, dan edukasi pasien serta keluarga.

Dua golongan obat yang digunakan dalam menangani RA : Obat lini pertama reaksi cepat dan obat lini kedua reaksi lambat. Obat yang termasuk lini pertama, seperti aspirin, piroxicam, diklofenak dan prednison (kortikosteroid), digunakan untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Obat lini kedua reaksi lambat, methotrexate (Rheumatrex, Trexall), dan hydroxychloroquine (Plaquenil), untuk meningkatkan remisi dan mencegah kerusakan sendi secara progresif.